13 Desember 2018

Uang Digital, Akibatnya, dan Nasibnya


Uang Digital, Akibatnya, dan Nasibnya
Uang digital
Sumber: Luxuo.id

Sudah bertahun-tahun lalu negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, menggunakan uang logam dan uang kertas sebagai alat pertukaran/pembayaran yang sah.

Tadinya, segala transaksi keuangan dilakukan dengan barter. Kemudian era pun berubah, mulai muncul alat-alat pembayaran yang berupa kartu (misal ATM, kartu kredit), transfer, pulsa, poin, dan sebagainya.

Yang perlu Anda ketahui:
1.   Di dalam buku “Change Anything” telah dibuktikan bahwa penggunaan uang non tunai (tidak ada bentuk fisiknya) cenderung menyebabkan orang semakin boros.

2.   Terkait utang bank (termasuk kartu kredit)
Pada masa sekarang ini banyak orang menabung di bank. Di dalam buku “6 Keranjang 7 Langkah” (Lim Tung Ning) disebutkan bahwa menyimpan uang di bank sebenarnya tidak menguntungkan, apalagi utang di sana. 

Ada sebuah buku lain yang saya lupa judul dan penulisnya, mengatakan, orang-orang zaman sekarang itu suka bermewah-mewahan, gaya hidupnya tinggi, mereka terlihat kaya tapi sebenarnya “kita”-lah (mereka/bank/pemberi utang) penguasanya. (Fakta ini didukung oleh bukti lain dari buku berbeda, bahwa orang yang benar-benar kaya sangat sedikit, dikarenakan ada orang-orang kaya yang utangnya juga besar).
Wajar bukan, orang yang berutang itu tidak merdeka, di bawah kekuasaan pemberi utangnya.
Hal ini juga berlaku untuk negara yang berutang.

3.   Era kemudian beralih lagi menjadi e-money/uang digital/cryptocurrency, semacam bitcoin.
Uang ini sudah dilarang di Indonesia tetapi masih dijumpai di beberapa tempat tertentu (membandel). Ketika saya mempelajari beberapa hal darinya, terlihat aneh dan seperti judi.

Untuk lebih jelasnya, dan sekaligus mempersingkat waktu dan menghemat energi, mengenai uang digital langsung saja dibaca pada situs-situs berikut:

4.   Kita bangga dengan pertumbuhan teknologi yang semakin pesat. Selain uang yang berubah menjadi digital, data-data juga semakin digital penuh. Di antara efek sampingnya adalah bagaimana jika terjadi sesuatu dengan teknologi itu? Di-hack (data dicuri), data dimanipulasi, data dirusak/dihapus, dan yang sudah tidak asing bagi sebagian besar umat muslim adalah ancaman kehancuran teknologi. Ya, menjelang kiamat nanti akan datang suatu masa kehancuran teknologi (https://bit.ly/2SJCiI5). Otomatis pasti data dan uang kita menjadi musnah semua.

04 Desember 2018

Waspada, Waktu ini Rawan Membuat Orang Selingkuh


Waspada, Waktu ini Rawan Membuat Orang Selingkuh

Saya agak ragu menuliskannya. Karena, yah seperti biasa, ada banyak hal yang mengandung 2 sisi. Artinya, bisa disalahgunakan. Bismillah saja semoga itu tidak terjadi.

Begini teman-teman, ada banyak waktu yang membuat orang bisa selingkuh. Tentunya, disertai dengan faktor-faktor tertentu. Sebagian malah tahu teknik hack-nya, jadi membuat orang jatuh cinta itu begitu mudah. Sangat ilmiah dan bisa direplikasi/dilakukan oleh orang lain juga. Tapi saya tidak mengajarkan itu di sini ya. Pernah saya temukan di sebuah buku bule.

Sebagian lainnya, seperti suatu kondisi yang tidak sengaja, tetapi tidak sengajanya itu begitu cantik. Pas banget ini itunya, seolah setan itu mendukung gitu lho. 

Waktu yang dimaksud adalah setelah Isya sampai Fajar/Subuh. Jika orang pada waktu tersebut hanya chat misalnya dengan lawan jenis, maka mudah membuat jatuh cinta/terjadi perselingkuhan. Apalagi lebih.

Mengapa? 

Setidaknya ada beberapa faktor pendukung seperti di bawah ini:

1.       Menurut seorang psikolog, pada jam-jam itu otak manusia mudah di-hack.
Otak tersebut sedang berada dalam fase apa gitu lho saya lupa. Makanya beliaunya juga menyarankan agar tidak memarahi anak terutama pada jam-jam sebelum tidur malam.

2.      Pasutri yang berniat selingkuh, biasanya bergerilya pada jam-jam malam. Terutama saat istrinya sudah tidur.

3.       Alam jin dan alam manusia itu terbalik. Kalau pada alam manusia itu pagi, alam jin sedang malam. Kalau pada alam manusia itu malam, alam jin itu sedang pagi. Dengan kata lain, pada jam-jam itu setan (jin) sedang aktif dan dalam kekuatan tinggi. Apalagi saat malam kan orang sudah banyak yang tidur dan kurang penjagaan diri.

Akhirnya, ketiga faktor ini membentuk kombinasi menuju perselingkuhan yang lebih mulus. Apalagi kalau orang tersebut sedang hampa/kosong. Sedikit saja perhatian bisa terasa sangat menyejukkan dan membuat terbayang-bayang/sangat berkesan. 

Selain itu, ada penyalahgunaan lain dari waktu tersebut. Teman-teman mungkin juga sudah sering mengalaminya. Yaitu, masuknya sms-sms penipuan, entah isinya mama minta pulsa atau lainnya. 

Jadi ya teman-teman, hati-hati dengan waktu di atas. Jaga diri kalian. Batasi interaksi dengan lawan jenis. Apalagi bagi yang sudah menikah, kalau bisa jangan curhat pada lawan jenis (selain suami) terutama pada waktu-waktu tersebut. Itu sangat rawan.

Bagi kalian para wanita di manapun berada. Kalian mungkin pernah atau sering kemasukan chat, telepon, atau video call dari pria-pria iseng pada tengah malam atau dini hari, tolong langsung skip saja. Jangan diladeni! Langsung tolak saja! Nggak perlu berpikir sopan santun karena mereka sendiri memang nggak sopan. Kita punya tata krama/adab dan sopan santun, yang memang kalau dipatuhi itu sebenarnya untuk kebaikan diri kita sendiri.


Sumber gambar: Hellosehat