13 Juni 2018

Menengok Atlet-Atlet Muslim yang Tetap Berpuasa Saat Ramadhan, Apa Kiatnya?


Menengok Atlet-Atlet Muslim yang Tetap Berpuasa Saat Ramadhan, Apa Kiatnya?


Anggota Hamilton Muslim Basketball Association

Ustaz Hanan Attaki pernah bercerita. Dia pernah bertemu dengan pak tua yang sanggup tarawih dengan bacaan surat imam yang panjang-panjang. Pak tua itu tidak tampak capek, sementara ustaz Hanan kakinya sudah gemetaran dan berganti-ganti posisi. Ketika usai, ustaz Hanan bertanya apa resepnya? Pak tua itu pun menjawab “Iman”.

Dalam kasus atlet muslim yang tetap berpuasa saat Ramadhan, iman mungkin juga merupakan pendukung kuatnya berpuasa. Tetapi mungkin bukan satu-satunya. Bertanding saat berpuasa itu berat. Dibutuhkan kiat-kiat khusus untuk itu.

Pertama, mari kita acungkan jempol untuk pemain basket muslim Kanada yang tetap puasa pada tahun 2014 lalu. Pemain-pemain basket Hamilton Muslim itu berpuasa selama 15 jam sehari. Brian Beauvais, presiden Asosiasi Basket Hamilton Muslim, adalah salah satu sosok istimewa itu. Sebagai umat Islam dia sangat berprinsip. Baginya, olahraga harus jadi nomer dua. Tidak ada yang bisa sama pentingnya (dengan puasa Ramadhan). 

Acungan jempol ke dua kita berikan kepada Süleyman Baysal. Ia tetap berpuasa 15 jam saat bertanding. Ia menyetel alarm pada pukul 3 pagi, minum seliter air sebelum fajar, dan berbuka sekitar pukul 9 malam. Baysal merasa kagum dan terinspirasi oleh pemain-pemain profesional, termasuk pemain Bayern München, Franck Ribéry dari Perancis, yang masuk Islam. “Mereka adalah pemain di liga bergengsi, di klub ternama, mendapatkan banyak uang, mereka puasa dan tetap berlatih tiga kali sehari,” terangnya.

Selanjutnya ada Sonny Bill Williams. Tahun lalu atlet Selandia Baru ini harus melakoni Liga Super Rugby pada bulan suci Ramadhan. Ia yang menjadi mualaf pada tahun 2008 mengaku memiliki kiat khusus untuk itu. Ia mengatur ritme latihannya: latihan kekuatan kaki baginya tidak terlalu berat, tetapi untuk latihan fisik seperti angkat beban baru akan dilakukan setelah berbuka. Tetapi memang berpuasa di Selandia Baru tidak terlalu berat. Maksimal hanya 10 jam. Hebatnya lagi, Williams berhasil mengantar All Blacks, julukan tim nasional Selandia Baru, mengalahkan The British and Irish Lions dengan skor 22-16, Rabu (7/6). The British and Irish Lions merupakan skuad gabungan Inggris, Irlandia, Skotlandia, dan Wales. 

Kiat lainnya adalah mengatur asupan makanan, seperti yang telah dilakukan oleh Muhammad Taufik. Atlet pelatnas Asian Games untuk cabang Pentathlon ini mengaku asupan makanan merupakan faktor yang sangat penting. Jika salah akan berpengaruh pada performa bertanding, yang berakibat batal puasa. Protein merupakan asupan yang membantunya bisa bertahan lama. Mengenai latihan, porsinya malah ditambah, hanya waktunya yang diubah. 

Sementara itu, pada Laga kualifikasi Piala Asia antara Palestina dan Oman di pinggiran kota Yerusalem, terjadi beberapa penyesuaian pertandingan dan latihan. Jam latihan dan bertanding diubah menjadi malam. Selain itu, mereka juga minum minimal 3 liter air setelah matahari terbenam, agar tidak dehidrasi. Makanan pun dipilih hanya yang mudah dicerna dan memberikan energi. Mereka juga dianjurkan untuk tidak terlalu banyak tidur atau diam di siang hari, serta berlatih di pusat kebugaran selama satu jam sebelum berbuka puasa. Latihan dilakukan pada pukul 23.00, dilanjutkan dengan terapi dan mandi es, lalu makan sahur pada pukul 02.45. Jika di luar Ramadhan mereka berlatih 2 kali sehari, selama bulan Ramadhan latihan cukup sekali dalam sehari. 

Bertanding saat berpuasa merupakan sesuatu yang penuh tantangan bagi para atlet. Namun, beberapa di antaranya telah membuktikan bahwa mereka mampu mengatasinya. Mereka adalah orang-orang yang istimewa. Sangat mengagumkan.


Sumber:
https://m.liputan6.com/ramadan/read/3527216/tips-jaga-kondisi-saat-puasa-ala-atlet-asian-games
http://bola.republika.co.id/berita/olahraga/arena-olahraga/17/06/11/orcepq428-atlet-mualaf-ini-sebut-puasa-tak-pengaruhi-permainannya
http://www.dw.com/id/puasa-panjang-di-eropa-atlet-muslim-tak-gentar/a-16991958
https://www.dream.co.id/orbit/tetap-puasa-tantangan-pemain-basket-muslim-di-kanada-140711x.html
http://www.bbc.com/indonesia/olahraga-40298583

Sumber gambar: Cbc.ca
 

11 Juni 2018

11 Bahaya di Seputar Ramadhan dan Idul Fitri


11 Bahaya di Seputar Ramadhan dan Idul Fitri
Mercon

Ramadan dan Idul Fitri menyimpan beberapa bahaya. Dari yang remeh temeh sampai yang berakibat fatal. Apa saja itu?

1.    Kehilangan alas kaki
Musibah ini biasanya terjadi di masjid. Terkadang ada sandal-sandal yang hilang karena kecurian atau tertukar.

2.    Rumah kecurian/kerampokan
Masih senada dengan poin sebelumnya, poin ke-2 ini biasanya terjadi saat mudik lebaran. Rumah-rumah banyak yang kosong sehingga menjadi sasaran pencurian.

3.    Kecopetan saat mudik
Masih berbau pencurian-masih sodara-bedanya pencurian jenis ini biasanya terjadi di perjalanan. Terutama bagi yang memakai kendaraan/transportasi umum. Jaga dompet, HP, dan barang-barang berharga lainnya ya!

4.    Pusing, bingung belanja dan masak apa
Penyakit ini sering menimpa ibu-ibu. Meski di luar Ramadan juga banyak yang mengeluh bingung belanja dan masak apa, tapi di bulan Ramadan pusingnya bisa lebih. Karena para ibu ingin menyajikan sesuatu yang lebih istimewa untuk keluarganya. Mungkin juga plus biar kuat puasa dan tidak kekurangan gizi.

5.    Bokek
Nah, efek dari membuat sajian spesial, pengeluaran juga akan membengkak. Bergantung dari kondisi keuangan dan kemampuan pengelolaan uang Anda, bokeknya bisa berlangsung akut atau kronis.
Meski mungkin sudah dapat Tunjangan Hari Raya (THR), pengeluaran untuk belanja harian, baju baru, biaya bukber dan reuni, ongkos mudik, dan bagi-bagi angpao sama sekali tidak bisa diremehkan.

6.    Pembengkakan atau penyusutan bodi
Entah kenapa banyak orang mengeluh bodinya melar setelah Ramadan berlalu. Walaupun ada juga yang BB-nya malah mengkeret. Anda termasuk yang semakin gemuk atau semakin kurus?
Pertambahan atau penurunan berat badan yang drastis bahaya juga lho! Bagi yang gemuk mungkin akan berpikir, “Yah, harus diet lagi deh”.

7.    Kurang tidur
Jadwal harian yang berubah bisa menyebabkan ibu-ibu kurang tidur. Terutama bagi mereka yang tadarus sampai malam lalu harus menyiapkan makan sahur di pagi hari.

8.    Kecapekan
Kondisi puasa yang tidak diimbangi dengan nutrisi yang tepat saat sahur dan berbuka membuat orang mudah capek dan lemas. Baik itu ibu-ibu dengan tugas rumah tangganya, bapak-bapak dengan tugas luarnya, para pekerja berat, atau bahkan pelajar dan mahasiswa.
Bahaya kecapekan juga bisa terjadi saat mudik dan tidak dapat tempat duduk. Bisa berdiri berjam-jam tuh.

9.    Kemacetan
Kemacetan dan mudik hampir selalu menjadi pasangan serasi. Kemacetan ini sangat berbahaya ya, bisa menyebabkan boring abis. Awas, hati-hati mati kebosanan! (lebay dot com)

10.   Kecelakaan
Selain kemacetan, perjalanan di jalan raya rawan kecelakaan. Kecelakaan tidak selalu karena diri kita, bisa juga orang lain yang ugal-ugalan atau ceroboh. Atau, kita tidak punya kendali karena tidak menyopir sendiri. Tetap saja, mudik atau perjalanan di jalan raya mengandung bahaya ini.

11.   Ledakan mercon atau petasan
Petasan dapat menyebabkan bahaya fatal. Mulai dari sakit telinga (berisik) sampai merenggut nyawa. Sudah banyak cerita orang menjadi korban keganasan petasan. Dari pabriknya meledak, meledak saat bahannya dibawa, meledak saat dirakit, meledak saat digunakan, sampai meledak saat dilemparkan. Petasan itu tak bermata. Jari bisa putus, kepala bisa terbakar, nyawa bisa melayang, rumah bisa hilang, dan lain-lain. Malangnya, bahaya ini tak hanya menimpa penggunanya. Mereka bisa saja melempar petasan ke orang lain dan orang lain itu yang celaka. Bisa juga petasan itu mencuat dan menimpa orang di dekatnya dengan sendirinya (padahal tidak ikut main petasan). Belum lagi dengan bocah-bocah yang tidak tahu apa-apa. Begitu petasan disulut eh dia tidak akan tahu bahaya apa yang akan menimpanya. Wah, horor sekali, bukan? (Saya sih nggak posting gambarnya ya, browsing aja di google gambar dengan kata kunci "korban mercon", serem-serem dah)

Well, itulah bahaya-bahaya di seputar Ramadan dan Idul Fitri. Mulai dari kehilangan alas kaki sampai kehilangan kaki itu sendiri. 

Ada yang mau nambahin bahaya lainnya?


Sumber gambar: Tribunnews.com

10 Juni 2018

Keistimewaan Lapar: Jangan Membenci Lapar, Ini Alasannya!


Keistimewaan Lapar: Jangan Membenci Lapar, Ini Alasannya!
 Lapar

Alkisah di suatu perkampungan beruang hiduplah keluarga beruang kaya (Beka) dan beruang miskin (Bemis). Masing-masing terdiri dari ibu dan anak. Hari itu si Bemis memegangi perutnya sambil merintih. Sudah biasa jika dia terlihat seperti itu. Ibu Bemis berusaha menghiburnya tetapi Bemis tahu itu tipuan belaka. Sementara itu, ayah Bemis tak kunjung pulang membawa makanan. 

Si Beka melihatnya dari kejauhan. Walau biasanya dia cuek, tetapi entah kenapa hari itu hatinya membawanya datang mendekat.

“Kamu kenapa, Bemis?”

“Aku lapar.”

“Lapar itu apa?”

Melotot dan melongo. “Serius kamu nggak tahu?”

Tiba-tiba saja ibu Beka datang. “Beka, makan dulu, Nak!”

“Iya, Beka nggak tahu. Lapar itu cuma buat orang miskin. Sejak kecil Beka nggak pernah saya biarkan lapar.”

“Lapar apa sih, Ma?” Beka menoleh ke mamanya.

“Lapar itu kalau orang kurang makan Beka.”

“Kamu kurang makan?”

Bemis mengangguk.

“Sakit banget, ya?”

Mengangguk lagi.

Kring kring ... pak pos datang membawa bingkisan untuk Bemis. Wajah Bemis berubah sumringah. Ia segera berlari menyambutnya.

“Wah ... akhirnya datang juga! Ma ... paket dari ayah sudah datang!” Dibukanya cepat-cepat paket itu karena perutnya sudah tak mau lagi menunggu. Sebentar saja donat di dalamnya sudah beralih ke mulutnya. Alhamdulillah, lezat sekali.

Beka murung. “Lezat sekali ya?”

Mengangguk sambil tetap mengunyah donatnya. “Mau?” Disodorkannya donat itu pada Beka.

Beka pun segera meraih dan memakannya. “Tidak seenak katamu. Kenapa kalau kamu yang makan sepertinya lezat sekali ya? Sedangkan aku, semua yang kumakan tidak enak.”

“Hah, masa? Kamu kan kaya, bisa makan apa aja.”

“Iya sih, tapi ....”

“Beka, ayo pulang! Makan dulu! Nanti kamu lapar.” ajak ibu Beka lagi.

Mmm ... nggak pa-pa Ma, Beka ingin merasakan lapar. Beka ingin bisa makan dengan nikmat seperti Bemis.

----ii----

Lapar. Sebagian orang begitu akrab dengannya karena begitu miskin. Mungkin juga mereka sampai membencinya. Di sisi lain, ada pula orang yang sangat menghindarinya. Contohnya guru SMP saya. Saya masih ingat waktu itu dengan bangganya ia berkata kalau anaknya tidak diperbolehkan lapar. Jadi, tidak tahu rasanya lapar. 

Guru saya gemuk. Anaknya waktu itu masih kecil, laki-laki, mungkin usia PAUD, TK, atau SD awal. Tetapi di usia segitu berat badannya sudah terlihat berlebihan. Secara proporsi, menurut perkiraan saya lebih gemuk dari ibunya.

Bisa bayangkan tidak bagaimana rasanya tak pernah lapar? Ya, meskipun lapar itu tidak nyaman, tetapi kalau tak pernah lapar .... duh gimana ya, mana bisa merasakan lezatnya makanan. Seperti kisah Bemis dan Beka tadi.

Eits, itu belum seberapa. Karena lapar sendiri itu juga anugerah. Menurut Hiromi Shinya, dokter ahli pencernaan dari Jepang, rasa lapar adalah tanda bahwa detoksifikasi sedang berlangsung. Biasakan untuk merasa bahwa lapar sebentar itu bagus dan patut dirasakan sekali-sekali. Lapar berarti detoksifikasi intraseluler telah dimulai dan enzim-enzim peremaja telah mulai bekerja. 

Makan berlebihan menghalangi aktivitas enzim peremaja sehingga pusat daur ulang dalam tubuh tak bekerja. Agar newzim (*) bekerja aktif, makanlah seperlunya dan berhentilah makan dan minum sebelum kenyang, dan berpuasa. Perpanjang waktu Anda merasa lapar dalam satu hari.

Waktu tubuh kita kelaparan, kelebihan sampah di dalam sel-sel kita disingkirkan dan didaur ulang menjadi protein baru yang oleh mitokondria dijadikan energi.

Biarkan lapar sebentar tanpa harus mengunyah permen karet, makan permen, cokelat, merokok, atau lainnya.


Keterangan: 

(*) newzim adalah “enzim petugas kebersihan” yang melakukan detoksifikasi intraseluler pada hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme (istilah dari Hiromi Shinya)


Sumber gambar: dokter.id

Berkendara Sendiri Jarak Jauh? Perhatikan 11 Hal Berikut Ini!


Berkendara Sendiri Jarak Jauh? Perhatikan 11 Hal Berikut Ini!
Menyetir

Tetanggaku buru-buru ke rumahku, mengurus suatu keperluan. Sekaligus memberi tahu kami tentang kondisi suaminya yang tiba-tiba drop. Sepulang dari perjalanan jauh Sidoarjo-Bandung PP, suaminya langsung tertidur lama, ngorok dan susah dibangunkan. Sempat beberapa waktu berjuang dalam kondisi koma yang sesekali sadar sesekali tidak, akhirnya bapak itu menghembuskan napas terakhir. Kecapekan parah. Lumayan, walau hanya beberapa hari biaya yang dikeluarkan sudah melangit. Berpindah dari rumah sakit satu ke yang lain. Berburu dengan waktu. Alat-alatnya mahal, biaya rumah sakitnya, biaya labnya, dan yah pokoknya segala keperluannya. Suasana menjadi berduka seketika. Semua orang terkejut: kenapa si bapak ini, wong biasanya terlihat baik-baik saja?

Bepergian sekeluarga jarak jauh dengan mobil pribadi memang sangat menyenangkan. Daripada berdesak-desakan dengan penumpang lain jika naik kendaraan umum. Menyetir atau menyopir sendiri juga bisa menjadi pilihan. Akan tetapi, ada hal-hal yang harus diperhatikan atau Anda akan mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.

Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
1.    Pastikan kondisi kendaraan baik
Cek atau servis dulu dan bawa alat-alat perbaikan yang diperlukan.

2.    Pastikan kondisi tubuh saat menyetir fit
Menyopir butuh stamina yang baik.

3.    Jangan menyetir dalam kondisi mengantuk
Berbahaya, bisa menyebabkan kecelakaan.

4.    Istirahatlah selama beberapa waktu
Jangan menyopir non stop! Bisa singgah dulu di masjid misalnya, sekalian sholat.

5.    Bila perlu, miliki sopir pengganti
Hal ini juga berkaitan dengan daya tahan tubuh. Lebih baik gantian nyopirnya daripada kelelahan.

6.    Makan saat lapar
Makanlah makanan sehat saat lapar untuk mendukung suplai energi bagi tubuh.

7.    Hindari dehidrasi
Sediakan dan minum air putih yang cukup.

8.    Tidak ngebut
Mengendarai mobil terlalu kencang rawan menyebabkan kecelakaan.

9.    Menyetel info jalan raya
Untuk mengetahui kondisi jalan lancar atau tidak, rute mana yang sebaiknya ditempuh, dan lain-lain.

10.   Membawa kotak P3K
Sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan.

11.   Membawa tanda pengenal dan kelengkapan berkendara
Untuk memudahkan urusan dengan polisi terkait surat-surat kendaraan, atau agar mudah menghubungi anggota keluarga jika terjadi musibah di jalan.

Selain itu, tentu saja Anda perlu berdoa (jangan lupa membaca doa perjalanan jauh) dan melakukan peregangan atau olahraga ringan selama di kendaraan atau saat istirahat sebentar. Misalnya, dengan jalan-jalan sesaat di dekat tempat mobil berhenti.

Yang namanya musibah kita tidak akan tahu kapan terjadinya. Dengan cara-cara di atas minimal kita sudah berusaha mencegah agar pengalaman buruk tidak menimpa.

Sayangi diri dan keluarga! Berhati-hatilah saat berkendara jarak jauh!


Sumber gambar: Pxhere