Para superhero
Sumber: dok. pribadi
Hari
itu Batman tidak menjaga kota Gotham. Begitupun Superman, Ironman, Spiderman,
juga Gatotkaca, tidak mau menjaga kotanya masing-masing. Sedang mogok kerjakah?
Atau mungkin sedang reuni? Semuanya terlihat berkumpul di Kembang Jepun
Surabaya. Anehnya, mereka kedapatan ngulek bareng di sana. Hah? Ada apa dengan
para superhero itu?
Para
superhero tadi tentu bukanlah superhero yang asli. Mereka adalah bagian dari
peserta Festival Rujak Ulek Surabaya 2017. Para peserta memang diwajibkan untuk
memakai kostum unik. Tidak hanya superhero, ada juga kostum pakaian
tradisional, vampir, penyihir, dan masih banyak lagi. Semua berdandan heboh
karena keunikan kostumnya nanti akan dinilai.
Peserta Festival Rujak Ulek 2017
Sumber: dok. pribadi
Festival
Rujak Ulek Surabaya tahun ini bukanlah yang pertama kali. Menurut Muhammad
Fikser, Humas Pemkot Surabaya, tahun ini adalah yang ke-11 atau 12. Sejak awal
diselenggarakan, festival ini bahkan telah 2 kali meraih rekor MURI untuk
kategori pengulek rujak terbanyak. Ia merupakan bagian dari agenda rutin di
setiap perayaan ulang tahun Surabaya.
Kali
ini pun demikian, di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724 ini Festival Rujak
Ulek Surabaya 2017 ikut memeriahkan. Sebenarnya ulang tahun Surabaya jatuh pada
tanggal 31 Mei, namun peringatannya diadakan sebulan penuh. Selain Festival
Rujak Ulek, HJKS ke-724 ini juga dimeriahkan oleh Parade Bunga, Islamic Book
Fair, Surabaya Shopping Festival, Surabaya Health Season (SHS) 2017, lomba asah
terampil bagi lansia, Pameran Kewirausahaan Pemuda, dan masih banyak lagi. Tampak
di sini bahwa Tri Rismaharini, walikota Surabaya, berusaha memperhatikan setiap
elemen yang ada di kotanya. Dari pemuda sampai lansia ada. Bahkan even untuk
anak berkebutuhan khusus juga ada.
Peserta dari kelurahan/kecamatan
Sumber: dok. pribadi
Festival
Rujak Ulek sendiri jatuh pada tanggal 14 Mei 2017. Tahun ini konsepnya adalah
tentang perjuangan dan budaya. Sejak pagi ribuan masyarakat memadati Kawasan
Kembang Jepun (sepanjang jalan Kya-Kya) untuk berpartisipasi. Mereka tidak
hanya datang dari Surabaya, tetapi juga dari luar Surabaya dan bahkan luar
negeri. Untuk tahun ini, pesertanya berjumlah lebih dari 1500 orang. Mereka terbagi
ke dalam grup-grup yang masing-masing beranggotakan 5 orang. Mereka berasal dari kelurahan/kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), peserta umum, hotel,
serta tamu kehormatan dari dalam dan luar negeri. Banyak sekali, bukan? Jumlah
ini sudah meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 1300
orang.
Peserta Festival Rujak Ulek 2017
Sumber: dok. pribadi
Sebelum
para peserta tadi adu kepiawaian dalam mengulek rujak, Bu Risma, panggilan
akrab dari Tri Rismaharini, membawakan sambutannya. Wow, ternyata, festival ini
maknanya dalam lho, bukan hanya asal mengulek atau makan rujak. Rujak ulek
merupakan bagian dari sejarah kota Surabaya. Kuliner legendaris ini merupakan
salah satu dari makanan khas Surabaya, selain rawon, semanggi, tahu campur,
soto ayam, soto daging, dan juga lontong balap. Anak-anak kecil mungkin belum
banyak yang tahu rujak ulek, sehingga harus dikenalkan kepada mereka. Untuk menghindari
klaim negara lain, rujak Surabaya bahkan sudah dipatenkan dan diakui dunia.
Kini, rujak ulek sudah menjadi salah satu ikon destinasi wisata Surabaya. Jadi,
selain untuk mengenang dan melestarikan kearifan lokal Surabaya, Festival Rujak
Ulek diselenggarakan untuk meningkatkan destinasi wisata. Lebih dari itu, ia
juga dapat mempererat kebersamaan warga.
Kata
Bu Risma, rujak ulek itu mengandung filosofi. Rujak itu meskipun campurannya
bermacam-macam tetapi enak. Artinya berhubungan dengan kebhinekaan, Bhineka
Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Ia ingin agar warga
Surabaya tetap rukun dan tidak terpecah belah.
Salah satu tim berpose dengan bu Risma
Sumber: dok. pribadi
Mengawali
lomba ini, Bu Risma bersama beberapa tamu penting tanpa malu-malu ikut mengulek
rujak di cobek raksasa. Bule-bule juga ikut mengulek lho. Seru, kan?
Setelah
rujak di cobek raksasa jadi, peserta pun mulai berlomba. Tampak di antara
mereka ada sepupuku, memakai kostum hijau ala Nyi Roro Kidul, lengkap dengan
mahkotanya. Dia tampak menyolok sebagai wanita satu-satunya di antara 4 bapak
anggota timnya yang berpakaian reog hitam-hitam. Mereka berlima mewakili Dinas
Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya berusaha menampilkan performa terbaiknya.
Ada
3 kriteria yang menjadi penilaian di dalam lomba ini, yaitu:
1. Kekompakan
yel-yel,
2. Kostum,
serta
3. Kebersihan
makanan, meja, dan tata hias meja
Jadi,
tidak boleh ada sampah di sekitar meja.
Peserta Festival Rujak Ulek 2017
Sumber: dok. pribadi
Turut
hadir di sana anggota-anggota keluarga besarku yang lain, menonton sekaligus
menjadi suporter. Mereka adalah paman dan bibi, serta sepupu-sepupu lain
beserta istri/suami dan anak-anaknya.
Tim 128
Sumber: Dok. Pribadi
Dasar
memang sudah rezeki, tim 128 itu akhirnya berhasil terpilih menjadi 60 besar
peserta terbaik. Sebagai hadiahnya mereka mendapatkan uang sebesar 1,5 juta
rupiah. Belum selesai sampai di situ, kemenangan kembali diraih saat rasa dan
hiasan rujak uleknya berhasil memikat hati para juri. Mereka pun lolos dalam 12
besar dan berhak untuk memboyong sebuah sepeda. Wah, senangnya! Rezeki banget
ya? Tak percuma juga sepupuku all out di dalam kostum dan jogetnya sejak
pagi.
Menjadi 60 besar peserta terbaik
Sumber: dok. pribadi
Keberhasilan
ini tentu sangat mengesankan baginya. Bagaimana tidak, ini adalah tampilannya
yang pertama. Pertama tampil dan langsung menang. Wow, mau dong!
Menjadi 12 besar peserta terbaik
Sumber: dok. pribadi
Ngulek
rujak ternyata bisa membawa rezeki. Maksudnya, ngulek di Festival Rujak Ulek
Surabaya. Bagi sepupuku dan dinasnya, secara khusus rezeki yang didapat berupa
uang dan sepeda. Tetapi bagi peserta dan masyarakat umum yang ada di sana ada
rezeki lain yang juga tak boleh dilupakan. Rezeki itu berupa kerukunan,
kegembiraan, persatuan dan kesatuan, terkenalnya Surabaya di mata dunia, dan
lestarinya kuliner khas Surabaya. Rezeki tidak selalu berupa uang dan materi,
bukan?
Nggak
nyangka ya, semua berawal dari rujak ulek.
So,
jangan remehkan rujak ulek!
---------------
* Note:
Dokumentasi pribadi didapat atas kebaikan dari sepupu saya sekeluarga (milik mereka)
Dokumentasi pribadi didapat atas kebaikan dari sepupu saya sekeluarga (milik mereka)